Pada masa penjajahan tersebutlah seorang pendekar yang sangat sakti mandraguna yang sepak terjangnya sangat mengganggu kolonial yang menduduki wilayah Kediri, pendekar tersebut bernama Ki Boncolono dan dibantu oleh Tumenggung Mojoroto dan Tumenggung Poncolono, ketiga pendekar ini tidak tahan melihat penindasan kolonial terhadap rakyat Kediri maka yang dilakukan oleh three musketeer ini adalah mecuri dana menjarah harta kolonial dan saudagar kaya untuk selanjutnya dibagikan kepada rakyat miskin yang membutuhkan, sebutan rakyat Kediri kepada para pendekar tersenut adalah Maling Genthiri atau jika di kisah film barat adalah Robin Hood kali yaa :)
Nah pendekar ini tentu saja tidak ditakuti oleh rakyat karena kehadirannya membawa berkah dan sangat ditunggu aksi sepak terjangnya oleh rakyat Kediri, namun tidak demikian dengan kolonial yang merasa sangat terganggu dengan sepak terjang the three musketeer ini, singkat cerita kolonial menyewa pendekar lokal yang mau menjilat dan mendukung kolonial untuk imbalan sejumlah uang dan harta, oiya kesaktian Ki Boncolono adalah jika beliau terkepung maka dimana saja beliau bersembunyi maka akan langsung hilang, entah itu di pohon atau di tembok dan dimana saja. Selain itu kesaktian Ki Boncolono adalah jika ada salah satu bagian tubunhya terpotong maka jika menyentuh tanah dengan segera bagian tubuh itu akan menyatu kembali seperti sediakala, mungkin sobat ingat film Jaka Sembung yang mempunyai musuh tangguh bernama Ki Hitam dengan ilmu yang bernama Rawe Rontek..mungkin seperti itulah gambaran kesaktian Ki Boncolono, bedanya Ki Boncolono berada di garis putih sedangkan Ki Hitam berada di garis hitam.
Singkat cerita lagi, para pendekar pribumi penjilat kolonial yang mengetahui kelemahan Ki Boncolono segera menyusun strategi untuk menyerang Ki Boncolono dan seperti biasa kisahnya adalah Ki Bonolono tertangkap dan dengan mudah dapat dihabisi kolonial dengan dibantu para pendekar pribumi yang berkhianat pada bangsa dan rakyatnya sendiri, pemakaman Ki Boncolono dilakukan terpisah, konon menurut legenda, kepala Ki Boncolono dimakamnakn di suatu tempat yang berada di Kota Kediri (selatan Kediri Mall/Sri Ratu, sekarang yang ada Transmart) yang terkenal dengan sebutan Ringin Sirah (Ringin=Pohon Beringin dan Sirah=Kepala), sedangkan tubuhnya dimakamkan di Bukit Mas Kumambang yang berada di sebelah utara Goa Selomangleng dan berada di depan (di Timur) Gunung Klothok (sumber dari sini)
Berikut dokumentasi yang saya ambil waktu klutusan di makam Ki Boncolono beserta Tumenggung Mojoroto dan Tumenggung Poncolono
Pintu masuk makam Ki Boncolono |
Makam Ki Boncolono |
Makam Tumenggung Mojoroto |
Makam Tumenggung Poncolono |
Jalan turun yang curam dari makam menuju kebawah |
Jalan naik yang juga curam menuju ke makam, siap-siap ngos-ngosan :) |
Prasasti dari Pemkot Kediri terhadap penyerahan Astana Boncolono dari keturunan Ki Boncolono ke Pemkot Kediri |
Pintu gerbang Astana Boncolono |
No comments:
Post a Comment